Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

bergelut dengan ke-baperan

Gambar
ini ujian level dua ketika ingin menjadi pejuang kebenaran. level satu nya adalah baqa'. next level is BAPER tingkat tinggi nggak gampang ya jadi orang baik? hehe iya makanya orang baik masuknya surga. kalo orang jahat masuknya neraka.  susah bukan berarti nggak bisa kok, tenang, insyallah ada jalan. kata pepatah english : there is a will, there is a way artinya kalau mau makan enak, kudu punya uang, #eh bukan :P well, baper ini dalam teorinya (yang saya buat sendiri) adalah dimana diri ini didominasi perasaan, dia lebih kuat daripada pemikiran dan rasionalitas. lebih gampang terenyuh, lebih gampang mewek, lebih gampang sakit hati, lebih sensitif dengan kata kata, lebih peka dengan sekitar atau banyak dalam bentuk dugaan-dugaan pada berbagai kondisi, nggak ada yang salah dengan baper, tapi akan sedikit bermasalah ketika baper menuju ke tingkat -baperan- atau baper akut. ini bahkan bisa menjadi masalah yang serius, menghambat para pejuang kebenaran untuk tetap te...

pengorbanan ini untuk siapa?

ketika taat itu menjadi sebuah kewajiban maka tunduk itu adalah konsekuensinya maka berserah diri itu adalah wujud amalnya dan mendedikasikan hidup untuk Nya adalah sebuah kemuliaan tak terhingga tapi taat itu tak semudah katanya tapi taat itu tak seenak dikira tapi taat itu kadang butuh berliter airmata tapi taat itu kadang membuat membuat berpayah dan lelah kadang pun diri ini sampai pada titik terengah ,,, sangat payah,,, lepaslah simpul asa dan pengharapan mulai musnah bahkan lebih parah ada saat dimana menyengaja bermaksiat rasanya ingin menyerah saja dengan masalah ibarat tertimbun runtuhan langit, sudah tak bisa berbuat apa apa lalu lalu harus bagaimana? tolongalah jangan menyengaja berani pada NYa tolongalah jangan mencoba bermaksiat jangan sampai menyerah sebelum saatnya dipanggil telah tiba. tolong bersabarlah sedikit lagi,, coba ingat, kita berkorban seperti ini bukan untuk apa dan siapa melainkan diri kita sendiri kita berlelah ini bukan untuk...

HTI anak tiri yang didzalimi

Dialog antara para pejabat negeri tentang kesalahan yang ditundingkan pada HTI kemarin sore, apakah rakyat akan terpingkal lalu membuka mata dan hati? Negara ngaku ngaku sebagai ayah dari anaknya yaitu ormas-ormas yang ada. Membina, memotivasi, bila perlu menjewer jika nakal dan tak taat pada Negara. Memberikan SP 1, SP 2, SP 3, lalu dengan cantiknya baru kemudian dilakukan pencabutan, penuh wibawa dan beretika. Meskipun pakar lain dengan nyata memperlihatkan cederanya demokrasi dengan diberlakukannya UU ini, dihilangkannya proses pengadilan, ketok palu ‘melanggar pancasila’ itu hanya menurut VERSI pemerintah, sedikit sedikit lama lama menjadi otoriter.   Mereka menciduk dan memenjarakan anggota yang mana ormasnya DIANGGAP bertentangan dengan paham Negara: Pancasila. EH lhoh,, Agar jera katanya? Bagaimana dengan koruptor? Apa ini tidak bertentangan dengan pancasila? Jujur lagi, saya kasihan dengan HTI karena nyata dia didzalimi oleh bapak kandungnya sendiri. B...