Ingatan Terkahir : Masjid Cheng Hou

Hari itu adalah 5 Desember 2015
Kota Malang memasuki saat hujan gerimis tiada henti menghiasi siang hingga sore hari.
Dingin dan becek, itu kesan musim hujan, aku tidak terlalu suka itu. jilbab dan kaos kaki basah dan menjadi gampang masuk angin. sekali lagi aku tidak suka.
Aku dan teman ku , namanya Amelia Farida akan pergi ke Surabaya naik motor, kita berboncengan itu rencananya.
KIta berencana berangkat siang namun setelah aku praktikum N3 diapun belum datang, ternyata oukul 15.00 menjawabnya. DIa baru pulang dari pujon mengurusi tanaman penelitainnya. Ok kita berangkat selepas magrib.
hari itu aku agak excited, karena akan bertamu ke rumahnya, akan melihat adik-adiknya yang super cerewet seperti kata dia dan temanku lainnya yang sudah pernah berkunjung. Dia sudah mewanti-wanti : nanti kealo ketemu adekku yang sabar ya,, begitu katanya.
aku hanya : hehe : saja.
Kita berangkat setelah menunaikan solat magrib, mengisi bensin dan motor bergerak dengan kecepatan diatas 60km/jam tentu saja, melewati Singosari, kemudian Lawang, kami menyusuri jalan sambil berbincang banyak hal.
Kami sudah keluar kota Malang, jalanan lebih lenggang dan langit tampak sangat berkuasa, dan separuh takjub tapi takut halilintar membeah langit dengan angkuhnya, tak terhitung dia mencipta kilatan kilatan tanpa ampun di atas malam. tapi sangat bersyukur karena hujan tidak menghantui perjalanan kami, meskipun aku dan amel sudah mempersiapkan mantel masing-masing.
Sepanjang perjalan dengan kecepatan tinggi ini kita berada dalam pikiran masing-masing, tidak ngobrol seperti tadi, amel sibuk berkonsentrasi pada jalanan, dan aku ? aku mulai mengantuk.
sangat mengantuk hingga tertidur beberapa waktu, dan aku meminta kita solat isya dulu di masjid Cheng Ho karena aku juga belum pernah menginjakkan kaki disana, kita juga berselfi ria sebelum pulang. Masjid ini beraksen emas dan merah, khas orang cina dan terkesan mewah, AKu suka.
Gaya bangunan yang tidak jauh dari kelenteng, luas dan representatif banyak bus bus yang berkunjung kesana.
Kami meneruskan perjalanan, aku masih dikerubuti kantuk, aku berusaha seimbang diatas maotor dengan mata separuh terpejam, Dan beberapa waktu kemudian aku menyadari hujan turun, gerimis membasahi mihnah celana yang kukenakan, dan aku membuka mata, kita sudah sampai perkotaan, tapi aku tidak tahu daerah mana.
tiba-tiba
BRAAAAAAKKKKKKKKK !!!!!!!!!
Motor yang kita tumpangi menabrak sesuatu dan jatuh kekiri. kaki ku tertindih motor. aku bertanya pelan pada amel : kita menabrak apa ?
dia tidak menjawab, ak masih pada posisi yang sama, dan amel bangkit. aku melihat darah diaspal itu. aku tidak bisa bangkit, aku lemah dan aku tidak bisa bergerak. Membuka mata saja aku tak sanggup.
Ada orang yang menyingkirkan motor dari  kaki ku. Sekelebat bayangan amel berjalan kepinggir dituntun warga, dan aku masuh membeku ditempat itu. aku sangat lemas. Beberapa orang menggendongku, ada yang memegang kaki, tangan, badan, entahlah aku tidak tahu.
RIntik air hujan membasahi tubuhku, baju yang kukenakan sudah tak berupa, biru laut entah menjadi apa, kakiku sulit untuk digerakkan dan tubuhku amat sangat lemas, aku terpisah jauh dari amel, aku segera mencari pertolongan, aku sih insyallah tidak apa, tapi bagaimana amel? aku tidak tahu dia jauh dari tempatku duduk di trotoar jalan, aku memeriksa hape yang juga basah kena hujan, aku meng-sms teman kontrakanku yang kebetulan sedang membalas sms ku tadi, aku bilang kita kecelakaan, dan minta nmer orang tuanya Amel.
Seorang wanita muda dengan wajah khawatir menghampiriku dan memberikan botol minum dan menyuruhku meminumnya, karena aku dalam keadaan shock berat, dan oh,, mulut botol itu berlumuran darah, aku berjengit melihatnya, wanita itu lalu membersihkan darah segar yang ada di sekitar botol itu, aku bilang padanya aku minum minumanku sendiri, agar orang itu percaya, aku membongkar tas ku dan segera meminum air dari botolku sendiri, sepertinya dia memaksaku untuk minum agar aku tidak lemas, ok itu perbuatan baik, tapi kalo minumnya berdarah ??? duh !
wanita muda itu bersama suaminya khawatir dengan kami, dan juga banyak warga lain yang ikut khawatir dengan keadaan kami. ah iya, aku belum tahu bagaimana keadaan amel.
sebuah motor menghampiri dan dia bilang mau ke ugd, aku melihat siapa yang diapit ditengah motor.
aku langsung terduduk lemas. Amel dengan tatapan kosong, wajahnya berlumuran darah, kilatan darah segar yang ditimpa hujan, dia masih sadar, tapi dia tak mengucapkan satu patah katapun.
aku sangat ngeri melihat kondisinya. dan aku pun juga dibawa ke ugd oleh warga disana, kloter kedua. aku iyakan saja. aku mencari tas amel berisi laptop dan hapenya. aku diantar dengan kursi roda ke ruang bedah.
Aku shock sekali melihat amel sekali lagi masih dengan wajah penuh darah, dia bertanya dengan pertanyaan yang membuat ingatanku melayang pada sinetron : Masyithoh, ini dimana?
deg !
ini di rumah sakit mel, aku menjawab dengan tidak habis pikir karena dia tersadar sedari tadi, dia juga bilang, aku nggak ingat apa-apa , aku lupa,,, gimana ini aku lupa ?
aku seketika itu shock berkali-kali lipat dari sebelumnya.
aku gemetaran hebat, hingga posisi tempat tidurku dijauhkan dari keberadaan amel, orang-orang ikut panik karena aku bergetar tak karuan, entahlah ini kenapa.
mungkin terlalu shock.
Suasana riuh rumah sakit ternyata seperti ini, pikirku setelah beberapa saat aku tenang, dan hanya berbaring diam, mereka sibuk menacari identtas, mendata, mengobati, dan lain lain. dan disitu aku diabaikan. oke, lukaku memang tidak seprti mereka, dan aku bersyukur. dan aku memaklumi itu. orang tua amel katanya sudah ditelpon, ah alhamdulillah.
Mereka bingung sekali ketika aku ditanya dari mana, aku menjawab dar madiun. Mengapa orang madiun kecelakaan di sidoarjo??? ini aneh pikir mereka.
aku bilang, aku mahasiswa dari malang, mau tes di Unesa besok, dan ini perjalann ke rumah amel di surabaya. Mungkin ini menjadi trending topik di rumah sakit sidoarjo sana.

aku sekarang yang gelisah, karena wanita paruh baya yang tadi meolong amel mengatakan luka nya terus mengalirkan darah dan orang tuanya belum kunjung datang, lukanya harus segera di jahit, aarrgggghhh,, aku bingung.
hape amel tak bisa digunakan menelepon, dengan hapeku tidak nyambung, aku bingung, dan aku harus mencari pertolongan, aku turun dari tempat ku berbaring dan dengan kaki pincang tanpa sandal seperti pasien kabur dari ruang operasi, semua mata tertuju pada ku dengan penuh tanda tanya, satpam mengahmpiriku, aku mau minta bantuan, dia mengambilkan kursi roda dan mendorongku kebelakang rumah sakit, katanya memang rumah sakit ini tidak ada signal ! GUBRAAKKK!!!!
dan tuuut tuuut tuuut,, lalu diseberang sana ada yang menjawab teleponku setelah hampir semua nomor ku hubungi, dan sangat lega mendengar keluarganya sedang otw ke rumah sakit.
karena memang jaraknya 1 jam. Orang tua amel datang 9.45 malam hari.
Aku dibaringkan kembali ketempat semula, dan lukaku diobati dengan kasar, ah, sakit sekali !

Orang tua amel pun datang dengan air mata berlinang, dia melihatku dan juga menghampiri amel, kemudian amel segera dijahit, ibunya begitu khawatir dengan kami berdua, tapi tetap tegar sebagai seorang ibu. Tapi aku heran bukan kepalang, adeknya dani terbahak bahak melihat amel berdarah ddengan bibir jontor seperti itu. dia menertawakannya sampai puas. KAn aku jadi bingung???
Adeknya memang agak,, mmm,,, begitulah...
hahaha
Dari tempatku berbaring aku mendengar keluarganya bertanya tentang kejadian itu, dia bilang tidka ingat apa2, tidak tahu jam berapa, ingatan terakhirnya ada di masjid cheng ho pasuruan, dia hanya ingat itu, lalu tiba tiba sudah terbaring disini. Rupanya 1 jam memorinya hilang. hilang berbentur dengan aspal jalanan tadi. Dia menyuruh dani melihat hapenya, karena kami tadi sempat berfoto di masjid cheng hou, tolong lihat itu jam berapa katanya.
Aku bergumam dalam hati,, ya allah,,, kita di pasuruan pukul 08.00 malam mel, dan satu jam kemudian sampai ke sidoarjo, lalu kita kecelakaan, kamu nggak ingat mel? ya allah permudah amel menjalani operasinya.,, amiiin.. lalu aku berusaha memejamkan mata.

amel sangat mengkhawatirkan dari seberang sana dia bilang ke mamanya kalo besok masyithoh ujian, dia juga menanyakan keadaanku, dia berkali kali mengucap maaf padaku.
aku jadi tidak enak, dia tidak salah, tidak ada yang salah, ini adalah qada nya Allah.
Ruang bedah ini begitu mengerikan, dari seberang tempatku berbaring aku melihat jarum suntik, benang dan lampu besar bernaung di atas kepala amel, samping tempatku berbaring tangannya dioperasi, didepanku pas ada orang dikerumuni banyak dokter dengan luka terparah dan rintihan super mengerikan, di samping bapak itu janggutnya dijahittt... aaaaa.. aku ingin teriak disana.
ruangan ini begitu mengerikan.

pukul 00.30 aku dipulangkan ke rumah amel, aku tidak menyangka datang ke rumah ini, sedang penghuninya di rumah sakit, ada bibi nya yang membantuku banyak hal. hingga aku tetidur pukul 02.00 dini hari.

Dan besoknya, setelah tidur sangat pulas sampai kayak orang mati saking tidak bergerak sedikitpun, aku keukeuh akan ujian di Unesa, menaiki tangga sampai lantai tiga, wow, this amazing, sakit nya tuh disini beneran deh.

dengan tertatih aku menaiki tangganya, rupanya ada amel dan fita yang menyambutku dengan khawatir, aku bilang aku tidak apa apa, rupanya, gara2 sms ku kemaren gempar satu UB mendengar aku dan amel kecelekaan, sms beruntun masuk ke hapeku dengan kekhawatiran mereka. masyaallah ,,, maaf teman2 aku membuat kalian khawatir.. :(

UJian berjalan semulus pantat bayi, alhamdulillah,, baru kali ini aku membaca seluruh dokai dan mengerjakan dengan santai. aku sama sekali tidak menyangka. semoga lulus ya Allah.
Dari sini, aku banyak berfikir...
manusia itu lemah ya
bentur aspal aja udah bisa berdarah
sungguhlah manusia ini sangat amat lemah
jadi
dengan keterbatasan dan lemah yang luar biasa ini,
masih kah sombong?
masihkah berani untuk tidak taat sama Allah ?
masih berani melanggar perinthanya?
masih berani melakukan maksiat padahal dia maha melihat?
sesungguhnya Allah lah maha segala nya,
#jadilah manusia yang menyadari siapa dirinya. makhluk trbatas, lemah dan srba kurang.
masyaAllah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

manusia ideologi dan manusia tadah hujan

anti terorisme dan radikalisme