bercermin
kawan kau punya cermin ?
aku tau kau punya, sudah mengaku saja.
cermin memantulkan bayangan diri kita,
cermin merefleksikan raga yg terbentuk sempurna oleh Zat yang kuasa
ya,, semua pasti tahu itu
ketika orang berdiri, dan mematut dirinya didepan cermin,
apa yang terlintas dibenaknya ?
betapa cantiknya aku ?
atau
kenapa ada jerawat disini ?
atau
...
kau lebih tau !
beberapa waktu yang lalu aku tertampar
dan aku bersyukur dengan tamparan ini
Bercerminlah !
satu kata yang sangat dalam maknanya
ketika kau memaknainya
pantulan dirimu terbingkai sempurna didlm cermin, begitu hebat, begitu menawan, cantik dan cerdas.
kau bangga , lantas kau merasa sempurna.
kau merasa mampu melakukan segalanya .
coba pertanyaan ini kau lontarkan ,
cantik ini milik siapa ?
kecerdasan ini milik siapa ?
kehebatan ini milik siapa ?
Milik nya pencipta Manusia . Allah SWT
bisakah Allah dengan sekejap mencabutnya ?
tentu saja. jangan tanya!
lantas apa yang kau miliki ?
apakah kau memiliki semua ini ?
siapa kau ?
kawan, inilah hal yang perlu kita telisik, sehingga kita perlu bercermin.
cermin diri
aku ini sebenarnya siapa ?
aku adalah manusia
manusia biasa.
manusia yang lemah, terbatas, bisa mati, perlu pertolongan orang lain,,,,,
manusia adalah HAMBA
dia adalah orang yang mengabdi pada tuhanNya
pantaskah abdi ini menyombongkan sesuatu yang bukan miliknya ?
padahal segala sesuatu yang ada ini hanyalah Titipan dari Allah SWT untuk manusia.
ibarat tukang parkir, dia punya banyak mobil.
tapi dia ttp rendah hati, karna dia tahu mobil-mobil itu hanya titipan.
dan bukan miliknya. Bgaimana bila tukang parkir itu menyombongkan barang titipan ?
mungkin kalo aku menyebutnya -Tak Tahu Diri -
dan mungkin bhkan , bagaimana bila barang ini diambil oleh pemiliknya ? akan kah tukang parkir akan melarangnya? mengutuknya ? tidak akan !
begitulah harusnya dengan manusia .
Dia tidak boleh sombong dengan kepintarannya, kecantikannya, kehebatannya,kekuatannya,,
karena semua ini hanya titipan,
bisa saja suatu saat Allah berkehendak untuk mencabutnya, mungkin saja ini terjadi .
Kita adalah Hamba , tidak layak untuk mendongak keatas dan mengacuhkan perintah Rabb Nya . sangat tidak pantas.
kita tidak pantas untuk sombong, mengindahkan seperangkat peraturannya.
Jangan sampai, diri ini menjadi hamba yang sombong,
bercerminlah,
lantas, kau harus membuka matamu,
bhwa kita bukan siapa-siapa, dan tidak memiliki apa-apa
tetapkan tujuan hidupmu,
fokuskan pada orientasi mu
satu hal saja
untuk beribadah kepadaNya
yang bisa kita usahakan berupa amal shalih di dunia.
sebelum ajal datang dan memisahkan segalanya.
kawan, mari berfastabikhul khairat, untuk mencapai Jannah -Nya
ukhibuki fillah
untuk kawan lama maya
kawan antah berantah annisa (peace)
kawan perjuangan luk luk
aku tau kau punya, sudah mengaku saja.
cermin memantulkan bayangan diri kita,
cermin merefleksikan raga yg terbentuk sempurna oleh Zat yang kuasa
ya,, semua pasti tahu itu
ketika orang berdiri, dan mematut dirinya didepan cermin,
apa yang terlintas dibenaknya ?
betapa cantiknya aku ?
atau
kenapa ada jerawat disini ?
atau
...
kau lebih tau !
beberapa waktu yang lalu aku tertampar
dan aku bersyukur dengan tamparan ini
Bercerminlah !
satu kata yang sangat dalam maknanya
ketika kau memaknainya
pantulan dirimu terbingkai sempurna didlm cermin, begitu hebat, begitu menawan, cantik dan cerdas.
kau bangga , lantas kau merasa sempurna.
kau merasa mampu melakukan segalanya .
coba pertanyaan ini kau lontarkan ,
cantik ini milik siapa ?
kecerdasan ini milik siapa ?
kehebatan ini milik siapa ?
Milik nya pencipta Manusia . Allah SWT
bisakah Allah dengan sekejap mencabutnya ?
tentu saja. jangan tanya!
lantas apa yang kau miliki ?
apakah kau memiliki semua ini ?
siapa kau ?
kawan, inilah hal yang perlu kita telisik, sehingga kita perlu bercermin.
cermin diri
aku ini sebenarnya siapa ?
aku adalah manusia
manusia biasa.
manusia yang lemah, terbatas, bisa mati, perlu pertolongan orang lain,,,,,
manusia adalah HAMBA
dia adalah orang yang mengabdi pada tuhanNya
pantaskah abdi ini menyombongkan sesuatu yang bukan miliknya ?
padahal segala sesuatu yang ada ini hanyalah Titipan dari Allah SWT untuk manusia.
ibarat tukang parkir, dia punya banyak mobil.
tapi dia ttp rendah hati, karna dia tahu mobil-mobil itu hanya titipan.
dan bukan miliknya. Bgaimana bila tukang parkir itu menyombongkan barang titipan ?
mungkin kalo aku menyebutnya -Tak Tahu Diri -
dan mungkin bhkan , bagaimana bila barang ini diambil oleh pemiliknya ? akan kah tukang parkir akan melarangnya? mengutuknya ? tidak akan !
begitulah harusnya dengan manusia .
Dia tidak boleh sombong dengan kepintarannya, kecantikannya, kehebatannya,kekuatannya,,
karena semua ini hanya titipan,
bisa saja suatu saat Allah berkehendak untuk mencabutnya, mungkin saja ini terjadi .
Kita adalah Hamba , tidak layak untuk mendongak keatas dan mengacuhkan perintah Rabb Nya . sangat tidak pantas.
kita tidak pantas untuk sombong, mengindahkan seperangkat peraturannya.
Jangan sampai, diri ini menjadi hamba yang sombong,
bercerminlah,
lantas, kau harus membuka matamu,
bhwa kita bukan siapa-siapa, dan tidak memiliki apa-apa
tetapkan tujuan hidupmu,
fokuskan pada orientasi mu
satu hal saja
untuk beribadah kepadaNya
yang bisa kita usahakan berupa amal shalih di dunia.
sebelum ajal datang dan memisahkan segalanya.
kawan, mari berfastabikhul khairat, untuk mencapai Jannah -Nya
ukhibuki fillah
untuk kawan lama maya
kawan antah berantah annisa (peace)
kawan perjuangan luk luk

Komentar
Posting Komentar