kkn episode 2- edisi galau
hai guys,,
ketemu lagi sama peserta kkn tematik FIB UB yang menjalankan misi di daerah Batu. Ini adalah kali kedua kami berlima belas 'blusukan' kedesa-desa. Berbeda dengan suasana kemarin, Kkn ini terasa lebih 'sesuatu'. bagaimana tidak ? aku memikirnya bukan hanya semalaman, tapi seminggu sebelum keberangkatan. Hal ini menyengkut harkat hidup orang banyak, eh bukan. Menyangkut ...
menyangkut,,, hehe,,,
menyangkut identitas kita sebagai seorang muslim.
aku muslim-ah. teman-teman pun demikian. Hal yang sama sekali tak terlintas dalam benakku mengenai 'tinggal satu atap dengan yang bukan muhrim' nah lhoh,,
aku menyadari ini setelah mutaba'ah bersama musyrifahku. aku sangat takut, was-was , bingung harus seperti apa. waktu tempuh perjalann selama 1 jam, jika kondisi malam tidak memungkinkan, mau nge kost tapi tidak ada tempat kost disana, jujur aku galau,,
galau aku harus bagaiamana ?
sesuai sarannya, aku melobby bapak pembimbing, tapi beliau bilang silahkan dibicarakan dengan kelompok dan tidak ada paksaan. dalam arti diserahkan pada masing-masing kita.
lalu aku mencoba membicarakan dengan ketua kelompok bayangan, dia sih fine2 aja, tapi coba dipikirkan ulang tentang mau PP. ''karena kesehatan dan juga statusnya cewek masak malam2 pulang sendirian'' katanya.
jujur, hal ini menggalaukan, aku berniat mencari titik terang dengan menelpon adikku , dengan harapan sedikit terhibur mendengar tawanya di ujung telpon. ah tidak. bukan. aku membutuhkan ibuku.. orang yang selalu ada dikala sedih melanda.
aku tidak merasa rugi meski menghabiskan 8ribu pulsaku. umiku kau luar biasa.
umi memberikan dorongan padaku, mensupport ku, bahkan umi menawarkan dia yang akan mencarikan kost untukku. omygod ibu.....
umi memintaku agar bertawakkal kepada Allah, melobby teman-teman dengan diawali meminta pada pemilik hati agar membukakan pintu hati mereka agar mereka setuju dengan rencanaku.
umi mengingatkanku, Allah bersama hambanya, pertolongannya amat dekat jika kau memintanya. aku terharu..
harus ada ikhtiar, doa, dan tawakkal
ok, aku akan tetap keukeuh,,
HIngga saat hari H, aku mencoba membawa motor diva agar nantinya bisa pulang kembali ke malang. Hari H adalah waktu diluar dugaan, ketika orang2 berencana berangkat pukul 5.30 jam karet nya memolorkan diri hingga pukul 07.30 disebabkan ada personil yang masih tidur. OMG !
pukul 09.00 :
saat nya rapat koordinasi setelah kita sampai dan sarapan nasi pecel di aula penginapan. kita dibagi tim-tim untuk menjalankan misi di masing-masing dusun. tidak lupa aku menyampaikan tentang hal yang kupahami mengenai penginapan kita kepada seluruh kelompok saat rapat koordinasi akan diakhiri. mereka mengahargai pendapatku, tapi apakah memungkinkan untuk PP sedangkan kegiatan dilakukan hingga malam, dan satu hal lagi, mereka meminta ku memikirkan kesehatanku. ok, aku akan mencoba mencari solusi lagi.
rapat usai dan kita segera berangkat ke lokasi. aku kebagian dusun kekep , pas dibawah selekta. aku , bita , dan mbak dewi berangkat menuju kesana. kami mencari rumah ibu kasun, tapi ternyata bu kasun lagi rapat didusun lain. kemudian kita cuz ke rumah pak RW. Bapak itu sangat antusias dengan planing kita tentang menjadikan kekep sebagai desa wisata petik sayur. kami pun merasa tersanjung, hehe
menurut pak RW ini kali pertama KKn yang membawa sebuah pemikiran fresh tentang pengembangan desa. kami semakin tersenyum lebar.
setalh dari rumah beliau , kita meninjau lokasi. dan wahhh,,, subhanallah,,,
sayur2 membentang di seluruh area perbukitan hijau , kubis, tomat, bawang, seledri dan masih banyak lagi. tak cukup kata indah untuk melukiskannya.
setelah matahari cukup terik untuk menggosongkan kulit, kami kembali ke aula. kita seperti biasa diminta untuk ke kebun apel membantu disana. dan aku pun segera pergi kesana bermaksud bertemu ibu Pokdarwis. setalah mengutarakn maksudku,, ah, diluar dugaan.
ternyata dia sangat materialis, hehe,, dia bertanya wani piro kepada ku yang aku nggak tahu berani berapa? harga di samakan dengan malang kota. oh my,,,,, dan lagi tinggal serumah dengan pak pok. oh no.. tidak bisa !
AKu masih memikirkan ini hingga sore menjelang, ketika tiba'an dengan ibu-ibu, ah inin kesempatan ! aku mewawancarai salah seorang ibu dan meminta data tentang warga disana. adakah yang sekiranya bisa tinggal disana secara syari ? dalam arti :
1. rumahanya memang dikost kan
2. atau dia tinggal dengan seluruh anggota keluarga perempuan
3. rumah nya terpisah dengan ku meskipun masih satu atap.
dan hasilnya : nihil.
malah ibu itu menyarankan aku tinggal di aula. 'toh cuma semalam lho mbak' katanya. lagipula kan udah di kamar masing2 , imbuhnya.
magrib mulai merambah, rasa khawatir semakin meningkat. lalu aku mencegat ibu-ibu dan mengutarakan maksud ku dengan diksi yang benar-benar kuatur sdemikian rupa. dan yatta..
aku merasa mendapatkan pencerahan. dia seorang ibu tua dengan suaminya yang juga tua. mereka hanya tinggal berdua. rumahnya dibelakan aula, sama sekali tidak jauh. kamarnya ada tiga kosong semua. inikah jawaban itu ?
aku masih meragukan karena si bapak juga tinggal disitu. aku meng-sms- musyrifahku.
dan aku pun menyepakati akan tidur disitu untuk malam ini.
sampai larut tidak ada balasan di ponselku, hm,, itu membuatku sedih.
setelah kami makan malam, setelah sebelumnya ngelesi anak2 dan kemudian kelompok kami kembali ke kekep disela-sela waktu isya. dan diluar dugaan lagi, ibu kasun 180 derajat berkebalikan dengan pak RW. bu kasun menolak seluruh program kami dengan halus, dan mnyarankan untuk membrikan bimbingan belajar pada anak kelas enam dalam rangka mengahadapi ujian. aku sudah tidak bersemangat disana. aku pikir dia kolot.
pukul delapan lebih ketua kelompok pergi kerumah pak kades untuk menyerahkan surat , dan rapat akan dimulai setelah mereka kembali. malam datang . pukul sembilam malam mereka belum juga kembali, teman-teman berkumpul diaula bermain kartu dengan muka yag tercoreng bedak dimana-mana. sedangkan aku ?
aku membenamkan diri dalam prgamatik , mencoba menelisik buku merah karya Kunjana, metpun pun masih nyangkut. dia tidak mau jika tidak dipikrkan.
pukul sepuluh telah lewat, si ketua dan teman-teman belum juga pulang. aku merasa tidak enak jika selarut ini ketempat ibu itu. dan sebuah sms datang pukul 00.39 ketua meminta teman-teman istirahat jika sudah mengantuk. gile aja ! dari tadi keleeess..
dan shikataganai ,
aku tidur dikamar bersama teman-teman. dan pagi-pagi sekali aku ke rumah ibu itu untuk meminta maaf atas ketidak datangan ku. beliau sungguh baik.
pukul enam pagi, pada hari minggu. kami mengadakan rapat evaluasi yang tertunda kemarin. rapat dan juga diselingi memasak, aku piket hari itu.
semua telah meng-floor kan apa yang didapat dari hasil blusukan kemarin. dan tiba-tiba sebuah motor mendekat ke aula. ibu pokdarwis meminta kami membantunya di kebun. oh my,,,,
setelah kita sarapan, tim kekep akan berencana ke pak rw menyampaikan hasil pertemuan dengan ibu kasun, agar kita tidak dikira PHP in orang dengan program bagus, tapi ibu kasun sendiri tidak sepakat. ok fiks.
setelah dari sana, aku ikut terjun ke kebun, aku tidak mau ikut ke pura tentu saja.
membantu berjualan kripik apel, krupuk buah, dan memetik apel, serta memungut-mungut nya untuk disortir. tidak lupa foto disetiap jengkal view yang bagus.
siang yang terik membuatku kualahan. aku kembali ke aula.
setelah duhur, kita kembali ke malang.
aku naik motor sendiri, dan subnallah,,
ada karnaval yang membuat perjalann menjadi dua kali lipat lebih lama dari biasanya. aku dongkol setengah mati.jalan ditutup dan harus muter-muter nggak jelas.
ugh ! kirai !
dan sampai malang, satu jam kemudian aku bersiap short course nidzom ijtima' .
hari minggu itu berakhir dengan damai setelah sebelumnya les dengan hisyam.
hm, daitai tanoshikatta.
ketemu lagi sama peserta kkn tematik FIB UB yang menjalankan misi di daerah Batu. Ini adalah kali kedua kami berlima belas 'blusukan' kedesa-desa. Berbeda dengan suasana kemarin, Kkn ini terasa lebih 'sesuatu'. bagaimana tidak ? aku memikirnya bukan hanya semalaman, tapi seminggu sebelum keberangkatan. Hal ini menyengkut harkat hidup orang banyak, eh bukan. Menyangkut ...
menyangkut,,, hehe,,,
menyangkut identitas kita sebagai seorang muslim.
aku muslim-ah. teman-teman pun demikian. Hal yang sama sekali tak terlintas dalam benakku mengenai 'tinggal satu atap dengan yang bukan muhrim' nah lhoh,,
aku menyadari ini setelah mutaba'ah bersama musyrifahku. aku sangat takut, was-was , bingung harus seperti apa. waktu tempuh perjalann selama 1 jam, jika kondisi malam tidak memungkinkan, mau nge kost tapi tidak ada tempat kost disana, jujur aku galau,,
galau aku harus bagaiamana ?
sesuai sarannya, aku melobby bapak pembimbing, tapi beliau bilang silahkan dibicarakan dengan kelompok dan tidak ada paksaan. dalam arti diserahkan pada masing-masing kita.
lalu aku mencoba membicarakan dengan ketua kelompok bayangan, dia sih fine2 aja, tapi coba dipikirkan ulang tentang mau PP. ''karena kesehatan dan juga statusnya cewek masak malam2 pulang sendirian'' katanya.
jujur, hal ini menggalaukan, aku berniat mencari titik terang dengan menelpon adikku , dengan harapan sedikit terhibur mendengar tawanya di ujung telpon. ah tidak. bukan. aku membutuhkan ibuku.. orang yang selalu ada dikala sedih melanda.
aku tidak merasa rugi meski menghabiskan 8ribu pulsaku. umiku kau luar biasa.
umi memberikan dorongan padaku, mensupport ku, bahkan umi menawarkan dia yang akan mencarikan kost untukku. omygod ibu.....
umi memintaku agar bertawakkal kepada Allah, melobby teman-teman dengan diawali meminta pada pemilik hati agar membukakan pintu hati mereka agar mereka setuju dengan rencanaku.
umi mengingatkanku, Allah bersama hambanya, pertolongannya amat dekat jika kau memintanya. aku terharu..
harus ada ikhtiar, doa, dan tawakkal
ok, aku akan tetap keukeuh,,
HIngga saat hari H, aku mencoba membawa motor diva agar nantinya bisa pulang kembali ke malang. Hari H adalah waktu diluar dugaan, ketika orang2 berencana berangkat pukul 5.30 jam karet nya memolorkan diri hingga pukul 07.30 disebabkan ada personil yang masih tidur. OMG !
pukul 09.00 :
saat nya rapat koordinasi setelah kita sampai dan sarapan nasi pecel di aula penginapan. kita dibagi tim-tim untuk menjalankan misi di masing-masing dusun. tidak lupa aku menyampaikan tentang hal yang kupahami mengenai penginapan kita kepada seluruh kelompok saat rapat koordinasi akan diakhiri. mereka mengahargai pendapatku, tapi apakah memungkinkan untuk PP sedangkan kegiatan dilakukan hingga malam, dan satu hal lagi, mereka meminta ku memikirkan kesehatanku. ok, aku akan mencoba mencari solusi lagi.
rapat usai dan kita segera berangkat ke lokasi. aku kebagian dusun kekep , pas dibawah selekta. aku , bita , dan mbak dewi berangkat menuju kesana. kami mencari rumah ibu kasun, tapi ternyata bu kasun lagi rapat didusun lain. kemudian kita cuz ke rumah pak RW. Bapak itu sangat antusias dengan planing kita tentang menjadikan kekep sebagai desa wisata petik sayur. kami pun merasa tersanjung, hehe
menurut pak RW ini kali pertama KKn yang membawa sebuah pemikiran fresh tentang pengembangan desa. kami semakin tersenyum lebar.
setalh dari rumah beliau , kita meninjau lokasi. dan wahhh,,, subhanallah,,,
sayur2 membentang di seluruh area perbukitan hijau , kubis, tomat, bawang, seledri dan masih banyak lagi. tak cukup kata indah untuk melukiskannya.
setelah matahari cukup terik untuk menggosongkan kulit, kami kembali ke aula. kita seperti biasa diminta untuk ke kebun apel membantu disana. dan aku pun segera pergi kesana bermaksud bertemu ibu Pokdarwis. setalah mengutarakn maksudku,, ah, diluar dugaan.
ternyata dia sangat materialis, hehe,, dia bertanya wani piro kepada ku yang aku nggak tahu berani berapa? harga di samakan dengan malang kota. oh my,,,,, dan lagi tinggal serumah dengan pak pok. oh no.. tidak bisa !
AKu masih memikirkan ini hingga sore menjelang, ketika tiba'an dengan ibu-ibu, ah inin kesempatan ! aku mewawancarai salah seorang ibu dan meminta data tentang warga disana. adakah yang sekiranya bisa tinggal disana secara syari ? dalam arti :
1. rumahanya memang dikost kan
2. atau dia tinggal dengan seluruh anggota keluarga perempuan
3. rumah nya terpisah dengan ku meskipun masih satu atap.
dan hasilnya : nihil.
malah ibu itu menyarankan aku tinggal di aula. 'toh cuma semalam lho mbak' katanya. lagipula kan udah di kamar masing2 , imbuhnya.
magrib mulai merambah, rasa khawatir semakin meningkat. lalu aku mencegat ibu-ibu dan mengutarakan maksud ku dengan diksi yang benar-benar kuatur sdemikian rupa. dan yatta..
aku merasa mendapatkan pencerahan. dia seorang ibu tua dengan suaminya yang juga tua. mereka hanya tinggal berdua. rumahnya dibelakan aula, sama sekali tidak jauh. kamarnya ada tiga kosong semua. inikah jawaban itu ?
aku masih meragukan karena si bapak juga tinggal disitu. aku meng-sms- musyrifahku.
dan aku pun menyepakati akan tidur disitu untuk malam ini.
sampai larut tidak ada balasan di ponselku, hm,, itu membuatku sedih.
setelah kami makan malam, setelah sebelumnya ngelesi anak2 dan kemudian kelompok kami kembali ke kekep disela-sela waktu isya. dan diluar dugaan lagi, ibu kasun 180 derajat berkebalikan dengan pak RW. bu kasun menolak seluruh program kami dengan halus, dan mnyarankan untuk membrikan bimbingan belajar pada anak kelas enam dalam rangka mengahadapi ujian. aku sudah tidak bersemangat disana. aku pikir dia kolot.
pukul delapan lebih ketua kelompok pergi kerumah pak kades untuk menyerahkan surat , dan rapat akan dimulai setelah mereka kembali. malam datang . pukul sembilam malam mereka belum juga kembali, teman-teman berkumpul diaula bermain kartu dengan muka yag tercoreng bedak dimana-mana. sedangkan aku ?
aku membenamkan diri dalam prgamatik , mencoba menelisik buku merah karya Kunjana, metpun pun masih nyangkut. dia tidak mau jika tidak dipikrkan.
pukul sepuluh telah lewat, si ketua dan teman-teman belum juga pulang. aku merasa tidak enak jika selarut ini ketempat ibu itu. dan sebuah sms datang pukul 00.39 ketua meminta teman-teman istirahat jika sudah mengantuk. gile aja ! dari tadi keleeess..
dan shikataganai ,
aku tidur dikamar bersama teman-teman. dan pagi-pagi sekali aku ke rumah ibu itu untuk meminta maaf atas ketidak datangan ku. beliau sungguh baik.
pukul enam pagi, pada hari minggu. kami mengadakan rapat evaluasi yang tertunda kemarin. rapat dan juga diselingi memasak, aku piket hari itu.
semua telah meng-floor kan apa yang didapat dari hasil blusukan kemarin. dan tiba-tiba sebuah motor mendekat ke aula. ibu pokdarwis meminta kami membantunya di kebun. oh my,,,,
setelah kita sarapan, tim kekep akan berencana ke pak rw menyampaikan hasil pertemuan dengan ibu kasun, agar kita tidak dikira PHP in orang dengan program bagus, tapi ibu kasun sendiri tidak sepakat. ok fiks.
setelah dari sana, aku ikut terjun ke kebun, aku tidak mau ikut ke pura tentu saja.
membantu berjualan kripik apel, krupuk buah, dan memetik apel, serta memungut-mungut nya untuk disortir. tidak lupa foto disetiap jengkal view yang bagus.
siang yang terik membuatku kualahan. aku kembali ke aula.
setelah duhur, kita kembali ke malang.
aku naik motor sendiri, dan subnallah,,
ada karnaval yang membuat perjalann menjadi dua kali lipat lebih lama dari biasanya. aku dongkol setengah mati.jalan ditutup dan harus muter-muter nggak jelas.
ugh ! kirai !
dan sampai malang, satu jam kemudian aku bersiap short course nidzom ijtima' .
hari minggu itu berakhir dengan damai setelah sebelumnya les dengan hisyam.
hm, daitai tanoshikatta.

Komentar
Posting Komentar