kebodohan tak terelakkan
matahari menerobos benteng pertahanan pohon pohon besar. kekar dan berlumut mengkilap ditimpa cahaya, daunnya yang lebar berdansa dengan angin , terik nya benar benar tak terasa dibawah sini.
dibawah pohon besar ini.
aku menikmati suara alam
alam berjalan dengan harmonis meskipun tempatku berpijak hanyalah sudut kecil dari alam itu
tatapan ku kosong
hm, bukan kosong
tapi tidak fokus
karena tatapan ini terlalu penuh, hingga membuat ku tak bisa konsentrasi
aku membiarkannya berkelebatan seperti bayangan hujan
biarkan dia berseliweran
aku hanya melihatnya
aku tak tahan lagi, ingatan itu mnyedot emosiku
menerbangkanku pada ingatan hari itu
aku bergidik melihat ekspresiku hari itu
menyeretku dalam kubangan kebodohan
bodoh sebodoh bodoh nya orang hidup
lalu jika ini semua sudah terjadi,
apa yang kau kejar ?
apa yang kau harapkan ?
dan setelah kau basah dalam kubangan, kau bangga ?
masih berani menampakkan wajah menjijikkanmu itu ?
kau pura pura tak terjadi apa apa ?
dengan mengibuli penduduk dunia ?
prestise kah itu ?
sadarlah wahai diri
kau dibalut nafsu
sadarlah
siapkan dirimu untuk menerima jawaban sang waktu
kumohon buka mata mu !
aku terkesiap, panggilan temenku diujung jalan membuyarkan lamunanku
teriakannya sayup sayup dan menarik kedua ujung bibirku
kulambaikan tangan padanya
kurasa, aku harus mengubur ingatan ini dalam lapisan inti bumi
biar tidak ada yang tahu
cukup aku !
duh,
bodoh !
siapa bilang hanya aku ?
ternyata dari tadi ada yang mengawasiku
singgahsananya tak terlihat,
matilah aku
ah, Rabb ampuni aku .
dibawah pohon besar ini.
aku menikmati suara alam
alam berjalan dengan harmonis meskipun tempatku berpijak hanyalah sudut kecil dari alam itu
tatapan ku kosong
hm, bukan kosong
tapi tidak fokus
karena tatapan ini terlalu penuh, hingga membuat ku tak bisa konsentrasi
aku membiarkannya berkelebatan seperti bayangan hujan
biarkan dia berseliweran
aku hanya melihatnya
aku tak tahan lagi, ingatan itu mnyedot emosiku
menerbangkanku pada ingatan hari itu
aku bergidik melihat ekspresiku hari itu
menyeretku dalam kubangan kebodohan
bodoh sebodoh bodoh nya orang hidup
lalu jika ini semua sudah terjadi,
apa yang kau kejar ?
apa yang kau harapkan ?
dan setelah kau basah dalam kubangan, kau bangga ?
masih berani menampakkan wajah menjijikkanmu itu ?
kau pura pura tak terjadi apa apa ?
dengan mengibuli penduduk dunia ?
prestise kah itu ?
sadarlah wahai diri
kau dibalut nafsu
sadarlah
siapkan dirimu untuk menerima jawaban sang waktu
kumohon buka mata mu !
aku terkesiap, panggilan temenku diujung jalan membuyarkan lamunanku
teriakannya sayup sayup dan menarik kedua ujung bibirku
kulambaikan tangan padanya
kurasa, aku harus mengubur ingatan ini dalam lapisan inti bumi
biar tidak ada yang tahu
cukup aku !
duh,
bodoh !
siapa bilang hanya aku ?
ternyata dari tadi ada yang mengawasiku
singgahsananya tak terlihat,
matilah aku
ah, Rabb ampuni aku .

Komentar
Posting Komentar