kereta lagi : dari perpolitikan hingga persahabatan
hi..
i'll try to tell something that
make me feel ~hmm~,, i cant describe actually.
ok, the story start when i coming
back to my hometown a week ago. at the first time in my life time i went by
logawa train. something new ! little bit excited :)
aku menyeret tas merah
besar mencari tempat duduk yang tertera di karcis. Lumayan berat tas ini! Dan
ternyata susah sekali jika tidak punya teman seperti ini. aku berjalan menyerat
tas merah itu mengelilingi gerbong kereta. aku mendongak mencari angka angka.
yup akhirnya ketemu juga! setelah sebelumnya ditolak gegara salah tempat sama
bapak bapak berkumis dan sedikit kecewa karena aku duduk didekat kamar mandi
meskipun tidak terlalu dekat dan aku tidak mencium bau aneh. oke bisa
dimaafkan. Tapi oh, sepertinya aku tidak akan menikmati perjalanan ini, samping
ku gadis berambut pendek sebahu dengan wajah cina dan masker menutupi wajahnya.
Aku langsung membuat hipotesa buruk, jangan jangan disampingku ini orang yang
tidak bisa diajak diskusi, hehe (pahamlah maksudnya apa). Aku merasa agak rasis
dengan mata sipitnya. Ya Allah maafkan. Dan dua orang didepanku makhluk bernama
laki laki. Oh, oke fine.
Gadis ini menyapaku
dengan gaya yang tidak biasa, aku merasa dia seperti agen MLM yang sok kenal
sok dekat. Tanya dari mana, mau kemana, ngapain pulang, lulusan mana, sudah
lulus apa belum, dan serentet pertanyaan basa basi yang aku nggak suka. Swear dia
sok banget. Aku nya sih yang selalu suudzon kalau sedang perjalanan haha. Aku jengah
dia bertanya-tanya padaku. Lalu aku sengaja membuka HP dan mengabaikannya. Sekali
lagi aku jahat banget hehe. (maaf ya adek)
Aku menscroll naik turun
android putih dalam genggaman tanganku, lalu aku bosan dan mengeluarkan buku
andalan berwarna merah. Aku berniat agar dia bisa mengintip kalau isinya ayat
ayat dan menyimpulkan kita tidak usah bercengkrama. Ok, maafkan aku ya, aku
agak tidak sreg berdiskusi dengan orang yang lain keyakinan, ini memang aku nya
begini. Harusnya orang muslim tidak begitu. Maafkan. Apalagi aku teringat
Meikarta ketika melihat wajahnya, kan jadinya gimana gituuu,,, >.<
Aku termenung beberapa
saat karena sekali lagi aku bosan di dalam kereta yang mayoritas orangnya
terkantuk kantuk. Aku berniat membuka percakapan dengan gadis disampingku. Aku merasa
bersalah telah mengabaikannya. So, ini
mungkin sebagai wujud permintaan maaf telah mengabaikannya. Aku bertanya basa
basi tentang dirinya. Oh, ok, Alhamdulillah dia tidak marah sedikitpun. Syukurlah.
J
Percakapan kami mengalir
begitu saja seperti seorang teman, aku segera mengusir pikiran burukku tentang
gadis ini. Lebih tepatnya adik. Karena satu tahun dibawahku. Dia anak yang baik
sepertinya, aku mengamati cara bicara nya yang diplomatis, sopan dan bersahaja.
Ciee.
Ya kayak gitu lah, aku
sebenrnya tidak terlalu suka dengan gaya seperti itu karena menurutku seperti
pegawai penyuluhan haha.
Dia
bertanya padaku apa yang aku sukai. Aku asal saja menyebut dunia politik. Dia terkesima,
dan bertanya lebih lanjut. Sebenarnya aku hanya asal menyebut agar dia tidak
bertanya Tanya lagi. Tapi aku salah. Haha
Sekarang
percakapan kami begitu mengalir, dari topic A sampai Z. Dari perang dunia
pertama, posisi rusia dengan stalinnya dan leninisme yang membunuhnya sendiri. Berlanjut
coldwar dan pengalamnnya di London. Aku menambahkan bagaimana posisi Negara adidaya
amerika tak terkalahkan didunia ini. Dia mengaitkan dengan dirinya yang seandainya
menjadi perwakilan Negara AS ketika debate di kompetisi di London pasti dia
akan menang. AS sangat berkuasa diantara semua Negara. Ah, kita semakin panas
terjebak diskusi ini. Aku senang.
Aku
manggut manggut. Aku menambahkan bagaimana peran Negara satelit Jerman, Inggris
dan Perancis untuk menggeser posisi AS hari ini. Dia sekarang manggut manggut.
Dia sepakat sekali dengan kapitalisme yang menguasai dan menjarah negara kecil
di seluruh dunia. Aku terbersit kitab Konsepsi politik yang menyampaikan ada 3
faktor yang menyebabkan kaum muslim menderita. Pertama, posisi Negara adidaya,
kmudian peran PBB dan ketiga monopoli dan penjajahan. Aku mencoba menggambar
peta dunia di udara, aku membagi berbagai wilayah yang dikuasai AS. Dia sangat
sepakat dengan apa yang aku katakan bahwa afrika kebanyakan dijajah oleh Perancis.
Dia sepertinya hafal peta dunia juga, dia mengamati petaku yang kugambar
diudara dengan seksama dan menambhkan bebrapa perbatasan Negara.
Kita
bercerita tentang Rohingnya, kemudian beralih kepada negeri negeri islam. Sebelum
membahas jokowi dan tito karnavian aku menjawab pertanyaannya bagaimana timur
tengah dengan potensi kebangkitan islam dihadang oleh AS. Khilafah islam yang
dirindukan terus menerus diaborsi oleh mereka kaum kufar agar sumber daya alam
yang mereka kuasai tidak diambil kembali oleh kaum muslim. Dia menyatakan
ketidaksepakatnnya dengan khilafah. Okelah tidak mengapa.
Mungkin
diskusi kita terdengar seantero gerbong kereta. Tapi ah bodo amat, haha. Aku
senang-senang saja diceritakan tentang posisi rusia dan jerman saat itu. Mulai
dari politik hingga dirinya dan sahabatnya. Dia menceritakan panjang tak
bertepi. Dia punya sahabat yang membuatnya mengunjungi psikolog dan psikiater
selama 3,5 tahun. Aku terhenyak.
Aku
mencoba memahami posisi hati dan manusia yang terintegrasi oleh system kasat
mata buatan sang Maha Perkasa. Aku mencoba mengurai apa yang disampaikannya.
Sahabat yang mencipta luka dan trauma, namun aku bersyukur dia sudah bangkit
dan ketidak berdayaannya menghadapi luka yang menganga. Aku hanya berpesan
bahwa kita manusia. Ada kata maaf, ada kata tolong, ada kata terima kasih yang
harusnya terucap didepan tembok besar bernama gengsi dan harga diri. Manusia
itu tempatnya salah dan lupa, manusia itu bukan malaikat yang sempurna.
Aku
menghela nafas panjang. Ternyata luka itu bisa dicipta oleh kata. Seberapa banyak
kata ku yang menoreh luka? Aku mengingat wajah wajah itu, Betapa baiknya mereka
dan aku membalas dengan tatapan sinis atau tak menghargainya. Aku berkata kasar
dan keras, seolah aku lupa mereka punya hati yang bisa terluka.
Aku
membayangkan apa aku juga terkena penyakit semacam dengan dirinya? Obsessive compulsive?
bukan dirinya. Temannya. Aku punya target besar dan idealisme yang tinggi. Sudahkah
anganku memanusiakan manusia? Aku tidak pernah memikirkan ini sebelumnya. Bagaimana
jika ternyata lukanya mengerak dan menjadi pribadi yang berbeda hanya karena ada
aku yang pernah melintasi hidupnya? Ah aku jadi banyak berpikir.
Apakah
aku pelaku pembunuhan karakter dari sahabatku tercinta?
Ah
sayang, maafkan aku. Aku tidak pernah berkaca. Aku ingat malam itu aku membuat
seorang sahabatku menangis tersedu sedu didalam kamarnya. Aku ingat saat itu aku mendiamkan
sahabatku hingga dia mengirimkan rainbowcake dan memelukku. Oh my,,,
Dia
bertahun tahun membangun dirinya dan akhirnya merasa bisa bangkit sekarang. Berkat
pil pil yang membuatnya tidur dan rasionalitas yang selalu ditanamkan dalam
benaknya. Pikiran positif dan tujuan yang begitu jelas kini sudah sangat
melekat dengan gadis ini. Aku terpesona. Bukan dengan psikolognya. Aku melihat
pemikiran manusia benar benar bisa mempengaruhi aktivitasnya. Perbuatan manusia
merupakan refleksi nyata dari bagaimana bentuk pemikirannya. Positif, negative
atau netral. Aku jadi Ingat sebuah kitab terbaik yang mengatakan hal itu
diparagraf pertamanya tentang kebangkitan manusia. Aku belajar kitab ini 4
tahun lalu.
Aku
berpisah dengannya ketika kereta berhenti di stasiun kotaku. Dia juga
seharusnya turun, tapi dia memilih untuk menyapa dua laki laki didepannya untuk
berpamitan. aku mnyeret tas merahku lagi. Aku hanya tersenyum tipis melihat
tingkahnya yang lucu. Iya itu lucu menurutku.
Terakhir
aku berpesan padanya, islam yang ada didepan mata kita telah dikerdilkan oleh
sekulerisme. Apa yang kita diskusikan hari ini tentang perpolitikan hingga
persahabatan, bagaiamana membangun diri dan jiwa yang kuat semuanya sudah
tersedia didalam islam. Tinggal bagaimana kita berupaya mencari islam yang
sesungguhnya. Islam yang sempurna dan sungguh luar biasa. Aku mencintai islam
dan aku akan belajar islam agar terbuka hati dan pikiran ini bahwa islam ada
untuk kebaikan manusia.
kita berjabat tangan, hana dan fia :)

Komentar
Posting Komentar